Nama : Norman Arif Muhammad
NIM : 16313219
Fakultas : FITB
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada hari terakhir acara OSKM ITB 2013, para mahasiswa di beri materi mengenai keagamaan dan kemahasiswaan oleh para senior angkatan 2011.
1. Resume Materi Keagamaan (Tanggal 24 Agustus 2013)
Sekitar pukul 8.00 pagi, kami dibagi menjadi 20 kelompok sesuai agama masing-masing untuk mengikuti suatu diskusi mengenai keagamaan. Saya pun bersama 19 orang lainnya di mentori oleh mahasiswa senior angkatan 2011 dari GAMAIS. Kami diberi materi mengenai apa sebenarnya tujuan kami kuliah di ITB, dan juga kebesaran serta kesempurnaan Allah dalam menciptakan alam ini beserta isinya. Selain itu kakak mahasiswa juga menjelaskan bahwa dalam agama ketika kita mendapati logika maupun teori berlawanan dengan agama maka tetap berpegang teguhlah pada agama, karena jika suatu logika ataupun teori milik manusia tidak bersesuaian dengan agama, maka logika ataupun teori tersebut suatu saat nanti akan dijatuhkan oleh teori dan logika yang bersesuaian dengan agama. Mengapa begitu? Karena ilmu manusia dibandingkan ilmu Allah ialah bagai setitik tinta di tengah samudera, serta manusia sebagai mahluk Allah juga adalah mahluk yang penuh dengan kesalahan dan kekhilafan.
2. Resume Materi Kemahasiswaan
Setelah mentoring mengenai keagamaan selesai kami dikumpulkan kembali sesuai dengan kelompok kami, dan para taplok dari masing-masing kelompok memberi kami materi dasar mengenai kemahasiswaan. Materi diawali dengan pengertian kolaborasi. Kolaborasi adalah kerja sama antar individu dengan tujuan yang sama dengan kemampuan yang berbeda-beda. Kolaborasi tentunya sangat menguntukan, yaitu dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan, dapat melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang sehingga menghasilkan pendapat yang beragam yang tentu saja bila disatukan akan membentuk suatu solusi yang jauh lebih baik, selain itu dengan kolaborasi kita dapat meraih tujuan yang tidak dapat diraih sendirian.Tetapi dalam kolaborasi diperlukan pula kesamaan tujuan dari masing-masing individu serta kemauan untuk mengatur dan diatur jika tidak maka kolaborasi yang dilakukan tidak dapat berjalan lancar.
Selanjutnya kami diberi materi mengenai urgensi kemahasiswaan yang salah satunya adalah falsafah kemahasiswaan yaitu POPOPE (Posisi, Potensi, Peran). Posisi mahasiswa di masyarakat yaitu sebagai masyarakat sipil, masyarakat ekonomi, dan masyarakat politik. Potensi mahasiswa antara lain, kritis, idealis, mandiri, semangat, jaringan, multidisiplin ilmu, dan semangat. Dan peran mahasiswa ada tiga yaitu, agent of change (agen yang akan perubahan ke arah yang lebih baik), iron stock (cadangan manusia yang terpelajar untuk menempati posisi-posisi di masyarakat), dan guardian of value (penjaga nilai-nilai yang ada di Indonesia).
Setelah itu, kami juga diberi materi mengenai tri dharma perguruan tinggi yang terdiri dari, pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Ada pula materi mengenai 11 budaya kampus ITB, yaitu, peduli terhadap lingkungan, integritas akademik, diskusi, apresiasi, wawasan kebangsaan, inovasi, kewirausahaan, budaya mahasiswa dekat dengan masyarakat, budaya mahasiswa dekat dengan lingkungan, mau menjadi pemimpin, dan mau menulis.
Ada juga materi mengenai cinta tanah air, pengertian KM-ITB dan juga susunan/struktur KM-ITB. Materi terakhir ialah mengenai pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Menjadi mahasiswa berarti kita mempunyai beban tanggung jawab yang lebih besar daripada pada saat kita menjadi siswa. Dan pengabdian masyarakat menjadi salah satu kewajiban bagi mahasiswa. Pengabdian masyarakat itu contohnya adalah gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa ada dua yaitu, gerakan vertikal dan horizontal. Gerakan mahasiswa ini selain ditujukan untuk mengabdikan diri kita (mahasiswa) kepada masyarakat juga sebagai suatu wadah bagi mahasiswa untuk membentuk karakter diri.
3. Materi Mitigasi
Dalam materi mitigasi disampaikan beberapa cara untuk menanggapi bencana seperti gempa bumi dan kebakaran. Pada intinya saat terjadi bencana hal pertama yang harus kita lakukan adalah jangan panik dan bergerak sesuai dengan prosedur mitigasi. Saat terjadi gempa bumi dan kita berada dalam ruangan carilah tempat berlindung sembari melindungi kepala, setelah gempa reda, cari lah emergency exit dan segeralah keluar dari bangunan menuju assembly point yang tersebar di beberapa tempat di ITB, jika berada di bangunan berlantai lebih dari satu jangan gunakan lift, gunakanlah tangga darurat untuk keluar dari bangunan tersebut. Dan apabila terjadi kebakaran, gunakanlah fire extenguisher untuk memadamkan api jika dirasa api cukup kecil untuk bisa dipadamkan, dan jika api terlalu besar keluarlah dari bangunan dengan emergency exit dan hubungi nomor darurat.
Sekian. Wassalam.